Pages

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 20 Juli 2013

JANGAN

DIA: "Jangan salahkan aku"


Seketika atas nama perasaan cinta yang terkadang bisa membutakan  empat mata orang banyak , kadang juga membuat seseorang begitu angkuh karenanya, angkuh mengharap sesuatu yang dapat menjadi milik milik kita sepenuhnya. Tanpa menghiraukan sesuatu yang begitu teramat berharganya yaitu dia yang mempunya setangkai embun hati untuk kita miliki.  Saat dauh pohon merah yang kita miliki berguguran hanya untuk bisa menggapai satu titik yang kita ingini, tanpa tau kita bisakah menggapainya ??.. ataukah kita jatuh sebelum sempat mencapainya.

Terlanjur daun merah telah berguguran, terjatuh dihamparan bukit yang gersang dengan sedikit penyejuk yang tersisa disini, kita hanya terus berusaha berlari, melompat, bahkan terengah –engah hanya sekedar untuk memetik embun penyejuk yang ia mliki sekarang. Terbesit angan bahwa hanya ia yang sanggup menghidupkan kembali sejuta pohon merah yang ada di dua lembah yang tak sembarang orang bisa mengunjunginya.

Koma titik kehidupan penuh dengan rasa juang sudah setengahnya kulalui hanya untuk mendapatkannya, titik akhirpun sudah mulai ku lihat diufuk gelapnya pagi yang menyapa dengan sorotan matahari yang seakan malu untuk menampakan dirinya dihadapanku. Sedikit demi sedikit sudah .. jalan yang selama ini terasa tak ada batasnya sama sekali, inilah prejuangan, pengorbanan, dari seorang anak manusia yang mengharap akhir cerita bahagia.

Tak perlu heran apa yang aku lakukan, tek perlu khawatir apa yang aku usahakan, tak perlu iri apa yang akan aku dapatkan nanti, semua orang berharap semua orang juga punya kesempatan mendapatkan sesuatu yang mereka angankan sejak lama, bahkan sejak aku bertatap heran tentang rahasia hidupnya. Rasa itu yang nantinya bisa membuka kotak rahasia penuh makna, bak sebuah kunci yang di buat khusus untuk dapat membukanya.

Kata hati mulai kurangkai seperti sebuah sandi penuh makna dan kaya akan sastra indah, semua ku persiapkan hanya untuk kuungkapkan sebelum aku siap untuk membuka sebuah kotak itu yang lama mengharap hadirku disisinya. Semangat awali perjalanan akhirku untuk sepenggal petualangan ini dimulai,.. semua resiko, semua kenyataan ada dihadapanku, apakah aku siap menghadapinya. Siap tak siap memang harus kumelaluinya untuk mencapai dan membayar akan perjalanan panjang yang selama ini aku hadapi.

Akhir cerita akupun sampai dipersimpangan jalan yang menghubungkan benang merah yang selama ini terangkai, angin yang tak begitu kencang menemani disamping berterbangan debu yang penuh harapan yang tersimpan didada. Aku datang sekarang aku hadir untuk menjemputmu izinkan aku membukanya untukmu, selangkah kaki mulai sampai .. dan singkat langkah pula aku sampai didpan otak selama ini aku cari dan ingin sekali aku membukanya.

Aku mendekat dengan perlahan sembil mengandai dan penuh harap akan keindahan yang terdapat didalamnya,, kunci dan rankaian kata kuciptakan aku ungkapkan dengan lantang dan penuh akan gugup disekujur tubuh. Terdiam sejenak setelah aku mulai tahap pertama selesai sudah kubacakan isi hati ini lewat kata-kata yang selama ini selalu kusimpan. Diam sejenak sekedar hanya untuk menenangkan gundahnya rasa diri dan hati.

Satu detik satu menit satu jam bahkan satu hari aku tunggu kotak itu terbuka, tapi…… tak juga kunjung cahaya nampak akan tanda terbukanya ia, aku melihatnya, tak berkedip dengan sesekali terheran apakah mungkin kotak itu tak bisa sama sekali kubuka walau hanya 1 cm,, rasa lemas, gundah mulai hinggap ,, hanya kata tanya mengapa yang terucapa lewat bibir ini.

2 hari , 3hari dan sampai akhirnya hampir satu minggu aku mengamatinya tak satupun perubahan yang ada di kotak itu. “benarkah ini semua setelah semua yang aku lakukan hanya tercipta angan yang sia-sia saja, tak adakah sekedar menyapa, atau menghampiri aku yang menunggu mu disini wahai isi kotak “  tetesan air mata mulai  turun bak air terjun yang deras menghujam dasar sungai yang penuh dengan bebatuan yang tajam dan hitam pekat.

Seketika aku mendengan suara lembut yang memang keluar dari isi kotak itu…. Suara itu berkata: “Maafkan aku ,, aku tak bisa , dan tak mampu keluar dari isi kotak ini walaupun dengan sedikit celah yang kamu harapkan. MAAFKAN aku, aku mengecewakanmu yang begitu gigih berjalan berhari-hari hanya sekedar untuk menemuiku. Maafkan aku yang hanya bisa mengubur harapanmu yang begitu dalam, maafkan aku yang hanya bisa diam dengan persaan yang engkau punya. “JANGAN SALAHKAN AKU” karena aku tak mampu dan aku tak sanggup, inilah kenyataan dan engkau sebagai laki-laki sejati harus dan dapat menerima ini semua.”

setelah semuanya terjadi tidak sesuai harapan … ketika semua pulang dalam keadaan kalah…hanya isak sedih yang menemani setiap langkahnya,,, berdiri sendiri seperti tak tau lagi arah tujuan hidup.. inilah kenyataan ,, inilah hidup … aku mengerti dan aku berharap ..memang semua mempunya pola.. dan itu semua percayalah akan indah pada saatnya.

…“The end”…

“The pain will go way”
By : Mahrus Ali


0 komentar:

Posting Komentar

 

ne-yo

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info