Mengagumi tanpa tau betapa indah bila dicintai
Sepuluh
jari terus saja menekan semua tombol yang ada dihadapannya, tombol yang
berisikan huruf demi huruf yang selalu setia menemani setiap imajinasi yang ada
difikiran ini, hingga sampai pada akhirnya seketika terbesit sebuah makna yang tersusun dari seuntai kalimat. Yang
terangkai pula dari banyaknya coretan yang tergores. 40 huruf itu yang selalu
dan selalu saja ada ketika saat hendak badan dan kepala ini membaringkan lelah
yang dipikulnya.
Kamu
tahu ?? dan apakah kamu mengerti.. mengapa aku menuliskan judul tulisanku
seperti yang kedua matamu melihatnya dengan jelas diatas sana,,? Itu sebagian
harapan dari beribu harapan yang kugantungkan disetiap penjuru alam bawah sadar
ini.
Bacalah..
sadarilah selalu .. betapa berartinya semua itu ,, bagi seorang yang mengharap
cahaya langit yang menyorot indah sampai batas ufuk mata melihat. Bila ia sang
penjahit pasti ia kaan selalu menancapkan jarum dengan kesetiaan benang yang
selalu menyertainya. Bila ia seorang tukang kebun pastilah ia akan selalu
setia merawat setiap helai bunga indah
yang ada dihadapannya.
Padi
yang menguning,, dedaunan yang kian rapuh dan menawarkan bentuk warna yang
berubah.. selalu kamu yang ada ,, selalu kamu yang hadir.. menemani langkah bulan
yang kian lama setia mengelilingi bumi tanpa henti dan tanpa mengeluh
sedikitpun apalagi sampai berhenti karena tak sedikitpun ia dihiraukannya.
Apakah
mampu kamu mempercayakan segenggam asa yang kuharap untukku, cukup pekakah
dirimu untuk hanya sekedar melakukan hal itu. Mungkin begitu indah bila semua
itu dapat aku wujudkan dalam setiap atap yang ada di persinggahan rumah tua
yang kian lama menunggu pengunjung datang. Rapuh ,kian terlihat disudut setiap
titik yang ada disana sini,, tiba hujanpun tak kalah mencekam .. tetesan air
yang hanya dapat kujumpai. Apakah gambaran seperti itu yang pantas aku
dapatkan.. miris sungguh bila terbayang sampai imbalan itu yang kudapat.
Bila saantnya
yang memang harus seperti itu aku terima dan aku ikhlas mencoba menjalaninya,
melihatmu bahagia sudah cukup ..mungkin kata-kata seperti itu hal yang omong
kosong bagi aku yang memang selama ini sering kali dihantui rasa renungan yang
mendalam.
Hadirkan asa cinta yang dapat membahagiakan setiap orang yang
menginginkannya.. bukan hanya melihat orang yang melihat ia bahagia akannya
dirinya yang berada disampingnya..
Mungkin
cukup aku yang seterusnya yang melakukan dan mungkin cukup hanya aku yang
merasa betapa sepi mengagumi tanpa dicintai..
You’re
burying your head in the sand
By :
Mahrus Ali